Wakil Walikota Bitung Ir.Maurits Mantiri (tengah) membuka Rapat Koordinasi kewaspadaan Polio dan migrasi Malaria, Rabu (16/10) |
ESN,
Bitung - Wakil Walikota Ir. Maurits Mantiri, MM membuka Rapat Koordinasi Dinas
Kesehatan dan Lintas Sektor tentang Kewaspadaan Polio dan Migrasi Malaria bertempat
di Ruang Sidang Lantai 4 Kantor Walikota Bitung, Rabu (16/10).
Pada
kesempatan itu Mantiri mengatakan sangat bersyukur atas dilaksanakannya
kegiatan ini yang merupakan respon dari Pemerintah Kota Bitung terhadap
himbauan pemerintah pusat melalui surat edaran Menteri Kesehatan tentang
kewaspadaan terhadap kejadian luar biasa (KLB) Vaccine Derived Polio Virus
(VDPV) Tipe 2 yang perlu diwaspadai,"Mengingat Polio merupakan salah satu wabah
yang berbahaya, yang biasa di kenal dengna istilah lumpuh layu seperti yang
terjadi di Filipina," tandasnya.
Lanjutnya,
Polio merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui
makanan dan minuman dan telah terkontaminasi feses atau tinja penderita dan
umumnya menyerang anak-anak. Adapun gejala Polio ditandai dengan rasa demam,
lelah, sakit kepala, mual, kaku di
leher, serta sakit di tungkai bawah dan lengan. 1 dari 200 infeksi dapat
menyebabkan kelumpuhan permanen, dan 5 sampai 10% penderita kelumpuhan mengalami
kelumpuhan pada otot-otot pernafasan sehingga menyebabkan kematian.
"Hingga
saat ini belum ada terapi pengobatan yang dapat menyembuhkan penderita Polio.
Terapi pengobatan yang dilakukan hanya untuk mengurangi komplikasi seperti
kecacatan," Ungkapnya.
Mantiri
berharap melalui rakor ini semua yang terundang dapat meningkatkan kewaspadaan
terhadap KLB Polio VDPV Tipe 2 ini, sebab kota Bitung yang terletak di ujung
bibir Pasifik yang merupakan salah satu pintu masuk warga Filipina yang
memiliki kekerabatan dengan kelompok-kelompok habitat warga Filipina (Special
Community) di Bitung oleh karena mata pencaharian ataupun adanya ikatan
perkawinan.
"Diharapkan langkah kewaspadaan yang ditekankan adalah
melaksanakan upaya komunikasi resiko kepada seluruh masyarakat melalui
kerjasama dengan lintas sektor terkait, serta masih banyak lagi langkah
kewaspadaan lainnya yang harus dilakukan, yang lebih bersifat teknis yang
membutuhkan sinergitas, ide dan gagasan dalam upaya mewaspadai penyakit Polio
ini maupun penyakit-penyakit menular lainnya seperti malaria, HIIV-AIDS, DBD
dan penyakit menular lainnya. Dengan demikian kita telah berbuat yang terbaik
bagi masyarakat sehingga Kota Bitung yang kita cintai ini akan tetap
sehat," Tutupnya.
Turut
hadir, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara Dr, Steven
Dandel, MPh, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bitung dr. Frangki Soriton,M.Ph,
seluruh Kepala Puskesmas Kota Bitung dan seluruh peserta Rakor.
(eko)