Ilustrasi Mobil Tinja |
ESN, Bitung - Jangan kaget, tanki septik atau tempat
tinja manusia milik warga menjadi salah satu prioritas Pemerintah Kota Bitung.
Rp 500 juta ditata melalui APBD tahun 2019 guna pengadaan satu truk penyedot
tinja melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Kota Bitung.
Mahalnya harga sebuah truk penyedot tinja dibantah Kepala
Dinas Perkim Kota Bitung Hendrik Sakul. Menurutnya, harga truk tinja pada
dasarnya mahal. "Tahun 2017 saja, truk tinja sekitar Rp 450
juta," tegas Sakul.
Dasar pengadaan tersebut juga disebabkan tingkat kesadaran
warga terhadap kebersihan bawah tanah kurang. Sebab itu, melalui program
Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT) digaungkan Pemkot Bitung. "Program
itu menggunakan truk penyedot tinja. Untuk melayani penyedotan tanpa menunggu
panggilan masyarakat," jelasnya, Senin (23/9) kemarin.
Lanjut Sakul, terkait penyedotan tinja warga, hanya
diperlukan untuk mengisi formulir. Dalam pelaksanaan kedepannya, tiga truk akan
tersedia. Pelayanan ini juga gratis sampai 2021, dan jumlah pengisi formulir
telah mencapai ribuan. "Jadi memang membutuhkan armada truk. Soalnya
banyak masyarakat belum paham betul soal bersih dibawah tanah," ujar
Kadis.
Diketahui, pengadaan truk tinja kini berproses di LPSE Kota
Bitung. Sebelumnya pada tahun 2015 dan 2018 Pemerintah Kota Bitung mendapatkan
total 2 unit truk tinja.
(eko)