Editorial Sulut News
Monday 25 March 2024, Monday, March 25, 2024 WIB
Last Updated 2024-03-25T23:07:55Z
Minahasa

Pemkab Minahasa tetapkan 16 daerah pusat penanganan Stunting tahun 2025

 


ESN, Tomohon - Bupati Minahasa, Dr Jemmy Stani Kumendong MSi, menegaskan saat ini Pemkab Minahasa tetap fokus untuk melakukan konvergensi percepatan penurunan stunting.

Dalam laporan perkembangan percepatan penurun stunting di Minahasa, telah ditetapkan sebanyak 16 Lokus (pusat) penanganan Stunting di tahun 2025 mendatang.

Ke-16 Lokus stanting tersebut diantaranya desa Mokupa, Seretan, Pulutan, Atep Oki, Sinuaian Kecamatan Remboken, Tateli Weru, Timbukar, Ranowangko, Senduk, Papakelan, Toliang Oki, Borgo, Sea, Kecamatan Pineleng.

"Seperti diketahui ini merupakan permasalahan nasional yang harus ditindaklanjuti di Minahasa. Saat ini kita masih terus melakukan upaya konkrit dan nyata untuk mencapai target 14 persen dari 16 persen saat ini," ujar Bupati Kumendong saat membuka Rembuk Stunting tingkat Kabupaten Minahasa, Senin (25/03) di ruang sidang kantor Bupati Minahasa.

Diapun menegaskan, stunting harus dipahami dengan jelas di tingkat desa melalui berbagai pihak terkait, seperti PKK dan lainnya. Perlu adanya intervensi dan Camat, Hukum Tua dan semua stakeholder untuk monitoring dan tindakan di desa.

Perhatikan kasus pernikahan dini dan keberadaan anak-anak di desa. Puskesmas jangan hanya berjalan sendiri-sendiri.

"Penurunan stunting harus serius dan intervensi yang tepat dengan komitmen dan semangat kita bersama. Jangan hanya seremonial," tegas Bupati Kumendong.

Dalam kegiatan ini dilakukan penandatanganan komitmen bersama percepatan penurunan stunting.

Turut hadir Ketua TP PKK Minahasa, Dra Djeneke Onibala SH, MSA, Kadis DPPKB, Meyta Agow, Kasdim 1302 Minahasa, mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama, Lady Ante SPd MAP, TPPS Provinsi Sulut, Murphy Kuhu, para SKPD dan Camat se-kabupaten Minahasa.

(Mrcl/*)