 |
| Foto.ilustrasi.ist |
ESN, Mitra - Jelang tiga hari digelarnya Pemilu pada Rabu 14 Februari 2024, masih ada saja oknum pejabat pemerintah yang diduga hendak melakukan intimidasi agar memilih calon tertentu.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Minahasa Tenggara. Ada Oknum Hukum Tua (Kumtua/Kepala Desa) inisial FW alias Fery, menyebar chat melalui Whatsapp group Perangkat Desa dan BPD Minahasa Tenggara.
Adapun isi chat oknum hukum tua tersebut yaitu menyuruh para perangkat, hukum tua beserta keluarganya, supaya mengisi data siapa calon Presiden, DPD, DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten yang hendak dipilih dalam Pemilu nanti.
Dalam chat itu, oknum Kumtua Fery juga menekankan bahwa untuk pengisian data adalah perintah pimpinan, sehingga pegisian data akan berpengaruh kepada keluarnya Surat Keputusan (SK), yang akan diterbitkan pada 16 Februari nanti.
Saat mengirim chat, Fery juga mengikut sertakan contoh daftar isian yang harus diisi. Dimana dalam contoh daftar isian itu, sudah ada nama-nama yang 'diduga' wajib diisi dalam daftar.
Berikut tangkapan layar isi chat oknum Kumtua Fery :
Sementara itu, saat di konfirmasi tadi malam, Sabtu (10/2/2024), oknum Kumtua Fery berkelit, bahwa chat tersebut bukan merupakan perintah pejabat terkait, dalam hal ini Kadis PMD Kabupaten Minahasa Tenggara.
"Ini cuma kita pe suka sandiri, nda ada perintah atasan. Ya cuma bermaksud memberikan contoh saja soal mengisi data calon yang harus dipilih. Saya juga tidak bermaksud mengintimidasi harus mendukung siapa," bantahnya.
Terkait hal ini, Kepala Dinas PMD Kabupaten Minahasa Tenggara Franky Wowor, masih berusaha dihubungi redaksi, guna dimintai konfirmasinya.
(Mrcl/*)
Seperti yang terjadi di Kabupaten Minahasa Tenggara. Ada Oknum Hukum Tua (Kumtua/Kepala Desa) inisial FW alias Fery, menyebar chat melalui Whatsapp group Perangkat Desa dan BPD Minahasa Tenggara.
Adapun isi chat oknum hukum tua tersebut yaitu menyuruh para perangkat, hukum tua beserta keluarganya, supaya mengisi data siapa calon Presiden, DPD, DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten yang hendak dipilih dalam Pemilu nanti.
Dalam chat itu, oknum Kumtua Fery juga menekankan bahwa untuk pengisian data adalah perintah pimpinan, sehingga pegisian data akan berpengaruh kepada keluarnya Surat Keputusan (SK), yang akan diterbitkan pada 16 Februari nanti.
Saat mengirim chat, Fery juga mengikut sertakan contoh daftar isian yang harus diisi. Dimana dalam contoh daftar isian itu, sudah ada nama-nama yang 'diduga' wajib diisi dalam daftar.
Berikut tangkapan layar isi chat oknum Kumtua Fery :
Sementara itu, saat di konfirmasi tadi malam, Sabtu (10/2/2024), oknum Kumtua Fery berkelit, bahwa chat tersebut bukan merupakan perintah pejabat terkait, dalam hal ini Kadis PMD Kabupaten Minahasa Tenggara.
"Ini cuma kita pe suka sandiri, nda ada perintah atasan. Ya cuma bermaksud memberikan contoh saja soal mengisi data calon yang harus dipilih. Saya juga tidak bermaksud mengintimidasi harus mendukung siapa," bantahnya.
Terkait hal ini, Kepala Dinas PMD Kabupaten Minahasa Tenggara Franky Wowor, masih berusaha dihubungi redaksi, guna dimintai konfirmasinya.
(Mrcl/*)
