Editorial Sulut News
Monday 7 August 2023, Monday, August 07, 2023 WIB
Last Updated 2023-08-08T04:41:11Z
BitungHeadline

Pemkot Bitung Gelar Rapat Koordinasi Pasca Eksekusi Lahan di Girian Indah



ESN, Bitung - Pemerintah Kota Bitung melakukan rapat koordinasi dalam rangka mengantisipasi permasalahan yang terjadi pada warga Girian Indah di lingkungan V Rt 003, Kecamatan Girian yang terdampak pasca eksekusi lahan milik keluarga Batuna. 

Rapat kordinasi tersebut di pimpin oleh Wakil Walikota Bitung Hengky Honandar, SE dan di hadiri oleh Dinas Perkim Dan Pertanahan, Dinas PUTR, Dinas Sosial, Polisi Pamong Praja, camat girian, lurah girian indah bersama kepala lingkungan V serta ketua RT 003, tim percepatan serta BUMD Bangun Bitung. erkait warga korban penggusuran ata eksekusi lahan milik Keluarga Batuna di Kelurahan Girian Indah Lingkungan 5 Rt 03, di ruang rapat Wakil Walikota pada senin,7/8/2023.

Dalam kesempatan itu, Wakil Wali Kota Bitung, Hengky Honandar menyatakan Pemerintah Kota Bitung tidak akan masuk ke area persoalan hukum antara warga dengan Keluarga dr Hansie Batuna pemilik lahan Eks HGU Kinaleosan di Kelurahan Girian Indah Kecamatan Girian.

Dirinya menuturkan, kehadiran pemerintah di lokasi pasca pengosongan lahan yang dilakukan Pengadilan Negeri Kota Bitung, Rabu (2/8/2023) lalu, tidak lain untuk mendampingi warga yang masih bertahan hingga hari ini.

"Kami tidak akan ikut campur dengan persoalan hukum hingga dilakukan pengosongan lahan. Kami hadir semata untuk menangani dampak sosial akibat pengosongan lahan, Karena di situ ada warga Kota Bitung yang terdampak, maka pemerintah wajib untuk hadir mendampingi agar tidak dianggap terjadi pembiaran,”

Hengky juga menyatakan, dalam rapat koordinasi dibahas langkah-langkah yang akan dilakukan pemerintah bagi warga yang masih bertahan di lokasi. Baik itu bantuan sementara berupa tenda maupun bahan makanan.

"Dari hari pertama pasca pengosongan lahan, tim dari perintah sudah ada di lokasi mendampingi. Setelah ini akan dilakukan verifikasi data warga yang masih bertahan di lokasi agar bisa menentukan kebijakan selanjutnya dari pemerintah," tutur Hengky.

Selain itu, kata Hengky, akan ada rapat teknis dengan perangkat daerah terkait untuk menentukan seperti apa langkah pemerintah kedepan terkait puluhan kepala keluarga yang masih bertahan di lokasi.

"Intinya, tidak ada pembiaran. Pemerintah sudah hadir mendampingi warga dari awal hingga hari ini," katanya.

Sementara itu, ada 54 rumah dan 7 pondok yang masuk dalam lahan Eks HGU Kinaleosan milik Keluarga dr Hansie Batuna yang dieksekusi. Dan dari informasi, ada 36 kepala keluarga yang masih bertahan di lokasi dengan dalih tidak memiliki tempat tinggal untuk mengungsi. (**)