ESN, Tondano - Sebanyak 210 nelayan yang menjadi 'korban ikan mati' akibat dampak fenomena alam 'rano lewo' pada hari Rabu (21/12/2022) menerima bantuan sosial (bansos) dari Pemkab Minahasa.
Bantuan bansos berupa uang tunai itu diserahkan langsung oleh Bupati Minahasa Royke Octavian Roring (ROR), bertempat di Kantor Camat Romboken.
Bantuan bansos berupa uang tunai itu diserahkan langsung oleh Bupati Minahasa Royke Octavian Roring (ROR), bertempat di Kantor Camat Romboken.
Bupati mengatakan bantuan bansos sejumlah Rp 2 juta untuk masing-masung nelayan yang mengalami kerugian, tidaklah sebanding dengan jumlah ikan yang mati.
" Namun saya berharap, bantuan yang tidak seberapa ini akan membantu meringankan beban para nelayan yang terkena dampak," ujarnya.
Diketahui, bantuan yang diberikan Pemkab Minahasa kepada 210 nelayan Karamba itu berasal dari Kecamatan Eris, Kakas, Kakas Barat dan Remboken.
Berdasarkan keterangan Pemkab Minahasa, fenomena alam yang berakibat matinya ribuan ton ikan mujair itu diakibatkan karena cuaca yang tidak menentu sehingga sedimen yang berupa racun mengandung kadar belerang tinggi muncul ke permukaan danau.
Belerang inilah yang mengakibatkan ribuan ton ikan mati, karena memang danau Tondano diketahui mengandung kadar belerang yang mengendap di dasar danau.