Monday 6 June 2022, Monday, June 06, 2022 WIB
Last Updated 2022-06-07T05:19:12Z
Manado

Aksi protes Joko Susanto terhadap pemain Voli Putri Jushana asal kendari dinilai langgar HAM

 

Pemain bola voli putri Jushana (ist)

ESN, Manado - Kejuaraan Open Tournamen Volleyball Bank SulutGo yang saat ini sementara berlangsung di GOR Ari Lasut Kota Manado tercoreng dengan adanya aksi protes dari manager Brightjos Elektrik Manado Joko Susanto.


Protes itu buntut dari kekalahan Brightjos Elektrik dari Club Bola Voli Putri asal Kota Tomohon Juana Intens dengan skor telak 3-0, pada pertandingan yang digelar  hari Minggu (5/6/2022).


Anehnya, aksi protes Susanto bukan mengatasnamakan Club besutannya, melainkan dituangkan lewat surat resmi yang ditandatanganinya sendiri dengan berkop resmi Pengprov PBVSI Sulawesi Utara (Sulut).


Susanto menulis jabatan dirinya lewat surat itu yaitu sebagai Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengprov PBVSI Sulut.


Lewat suratnya, Susanto memprotes kehadiran pemain bola voli putri asal Kendari yang memperkuat Juana Intens yaitu Jushana.


Susanto menuduh Jushana bukanlah berjenis kelamin wanita karena mempunyai ciri-ciri fisik seperti laki-laki.


Dia juga mendesak agar Jushana dilakukan pemeriksaan USG guna membuktikan apakah Jushana adalah laki-laki atau wanita.


Bahkan, salah satu poin dalam suratnya itu, Susanto langsung menjustifikasi bahwa kehadiran Jushana bisa membahayakan para pemain putri lainnya.


" Agar atlet tersebut tidak diijinkan main sebelum melakukan pemeriksaan karena bisa membahayakan atlet voli putri lainnya," tulis Susanto.


Aksi protes Susanto itu langsung mendapat tanggapan dari pemain nasional asal Sulut Amasya Manganang.


Lewat status facebook resminya,  Amasya menyebut protes dalam suatu pertandingan wajar, tapi aksi protes itu harus selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.


" Pernah di posisi seperti ini, sangat di sayangkan dengan adanya protes yg seperti ini. Karna mungkin bisa mengguncang mental seseorang.

Kita tidak pernah tau kehidupan seseorang itu seperti apa. Protes dalam pertandingan wajar, tapi selalu menjunjung tinggi nilai nilai kemanusiaan," tulis Manganang.



Hal yang sama diutarakan Aprilia Manganang, mantan atlet nasional bola Voli Putri asal Sulut yang kini telah beralih profesi sebagai tentara (TNI).


Lewat Instagram resminya, Aprilia meyinggung soal adanya pemberitaan salah satu media di Sulut yang ikut membuat berita yang diduga mencemarkan nama baik seseorang.


" Kita bicara soal kemanusiaan dan hak asasi manusia, intinya jangan menghakimi dan menjatuhkan mental orang kalau hanya buat kepentingan. Kasihan loh orang tuanya dan dianya," tulis Aprilia.




Sementara itu, hingga berita ini di publish, pihak Bank SulutGo selaku penyelenggara, maupun Joko Susanto belum berhasil dihubungi untuk dikonfirmasi.


(Red01*)