ESN, Bitung - Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri dan Wakil
Walikota Hengky Honandar menggelar tatap muka perdana bersama perwakilan kepala
sekolah (Kepsek) Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kota
Bitung, di Balai Pertemuan Umum (BPU), Kantor Walikota Bitung, Selasa
(06/04/2021).
Dalam kesempatan itu Maurits Mantiri berpesan kepada
seluruh stakeholder dilingkup jajaran pendidikan agar memegang kejujuran,
ketulusan dan Kedisiplinan.
“Karena dengan kita menjalankan tiga hal tersebut,
pasti aktivitas kita dapat berjalan dengan baik,” pinta Maurits.
Maurits menambahkan, menyangkut dengan keluhan masih
kurangnya guru di Kota Bitung, harus benar-benar dikaji secara komprehensif.
“Sebab waktu saya masih SD dari kelas 1-7. Hanya satu
guru yang membimbing saya. Apalagi jika saya tidak masuk sekolah. Guru saya
datang kerumah mencari saya menanyakan kenapa saya tidak masuk sekolah,"
ujarnya.
Maurits juga mengingatkan agar para guru jangan terlalu
memikirkan anggaran. Sebab kata dia, terkadang pikiran mempengaruhi kinerja. “Padahal
yang kita pikirkan hanya keinginan bukan suatu kebutuhan," kata Maurits.
Dalam tatap muka tersebut, Maurits juga memberikan
kesempatan bertanya kepada kalangan Kepsek terkait problem yang ada disetiap
sekolah.
Salah satu Kepsek SMP Motto mengusulkan agar setiap
sekolah dibuat suatu kelompok membaca supaya benar-benar menggairahkan kalangan
siswa rajin membaca.
Mendengar harapan Kepsek di Motto ini, Maurits
menyampaikan hal itu sangat baik dalam hal membangkitkan literasi untuk
menambah wawasan.
"Saya mengimbau semua guru dan Kepsek gemar
membaca. Dan usulan membentuk kelompok baca disetiap sekolah kami akan
tindaklanjuti. Silahkan Kepsek SMP Moto temui Pak Wakil Wali Kota Bitung. Dan akan dibahas bersama Pak Sekda,"
tutur Maurits.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kota Bitung, Julius
Ondang dalam laporannya menyampaikan bahwa saat ini jumlah guru di Kota Bitung
ada 1.570 orang, THL 687 orang.
Ondang juga melaporkan, bahwa pihaknya sering
mendapatkan keluhan dari para orang tua murid yang meminta agar sekolah tatap
muka bisa dibuka lagi.
“Orang tua murid sudah banyak yang meminta agar sekolah
tatap muka dijalankan lagi. Apalagi, sudah ada lampu hijau, dari pihak Menteri
Pendidikan yang membolehkan sekolah tatap muka. Namun secara terbatas,” jelas
Ondang.
Pada pertemuan itu, setiap kepala Sekolah yang hadir
diwajibkan mengikuti protokol kesehatan (Prokes) dengan melakukan rapid test
antigen terlebih dulu sebelum masuk ke ruanan Balai Pertemuan Umum (BPU) Kantor
Walikota. (eko)