Editorial Sulut News
Tuesday 17 November 2020, Tuesday, November 17, 2020 WIB
Last Updated 2020-11-17T17:56:08Z
#FightBackCorona VirusKota Tomohon

Kesaksian Kadis PUPR Kota Tomohon saat divonis positif Covid-19

 

Joice Taroreh, Kepala Dinas PUPR Pemerintah Kota Tomohon


ESN, Tomohon - Senyum dan tawa khas langsung pecah dari sosok wanita yang satu ini, manakalah menyambut saya dirumahnya, di bilangan Kelurahan Talete, Kecamatan Tomohon Tengah, pada hari Jumat pagi, 13 November 2020, sekitar pukul 8.30 Wita.

Dia adalah Joice Taroreh, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemkot Tomohon.

Saya dan Joice, begitu dia disapa, memang sudah janjian untuk ketemu, dengan maksud mengorek sedikit kisah darinya, yang beberapa waktu lalu divonis positif Covid-19.

Jujur, awalnya Joice sempat menolak untuk diwawancarai, tapi saat mendengar alasan saya mengapa harus mewawancarainya, maka diapun bersedia berbagi kisah sekaligus kesaksian saat sembuh dari Covid-19.

Awal mula saat dirinya divonis positif Covid-19, menurut Joice ketika hasil swab keluar seminggu setelah dia mengambil keputusan untuk melakukan swab akibat batuk yang dialaminya tidak kunjung sembuh.

" Waktu itu saya menderita batuk. Dua resep obat yang diberikan oleh dokter keluarga tidak juga menyembuhkan batuk yang saya alami, saya melakukan konsultasi ke dokter karena gejala yang saya alami, selain batuk adalah hilangnya nafsu makan dan indera penciuman, oleh dokter saya dianjurkan untuk Swab," ujarnya.

Namun anehnya, kata Joice, justru setelah dia melakukan swab, batuk yang dialaminya tiba-tiba hilang plus nafsu makan dan indera penciumannya sudah kembali berfungsi.

Sambil menunggu hasil swab keluar, menurut Joice dia sudah kembali melakukan aktifitas seperti biasanya, ke kantor dan melakukan pekerjaan dirumah mengurus anak dan suami, sambil sesekali pergi ke kebun. " kan batuk sudah sembuh, sudah normal lagi," aku, Joice.

Seminggu kemudian, dalam kondisi dirinya sudah sehat dan normal, hasil swab keluar dan menyatakan dirinya positif Covid-19.

" Wah, sempat kaget juga awalnya. Karena dalam kondisi saya yang tidak lagi bergejala harus divonis positif Covid-19," ungkapnya.

Namun, sadar plus rasa takut karena dirinya ada penyakit penyerta (komorbid) yaitu darah tinggi, Joice lantas berinisiatif untuk melakukan perawatan di rumah sakit milik pemerintah daerah Kota Tomohon, yakni RS Pratama Anugerah.

" Waktu itu saya sekamar dengan Ibu Dolvien ( Kepala Dinas Pendidikan) yang juga divonis positif Covid 19. Saya dan dia kondisinya sama, tidak bergejala. Namun karena dia juga punya penyakit penyerta, yakni Gula Darah, maka kami berkeputusan untuk melakukan perawatan di rumah sakit," tukas Joice.

Saat dirumah sakit, tukasnya lagi, dia sempat diberikan obat jenis Chloroquine (obat antimalaria, yang dipercaya bisa menyembuhkan Covid-19).

" Ada sekitar 5x saya diberi obat itu sambil tetap dikontrol, dicek jantung dan fungsi organ tubuh lainnya, dan puji Tuhan semuanya baik,"

Selama perawatan di rumah sakit, diakui Joice, dia tidak pernah sekalipun merasakan batuk dan sesak nafas.

" Jadi ini juga bisa jadi kesaksian saya, bahwa puji Tuhan, ternyata Covid-19 tidak separah yang kita semua lihat di tv-tv dan youtube. Tapi walaupun demikian, kita semua tetap jangan lengah dan bersikap pandang enteng,"

Ada satu hal menarik dan lucu yang diceritakan Joice, dimana saat di rumah sakit, Dokter justru meminta dia dan Dolvien selain tetap menjaga imun, juga harus menurunkan berat badan.

" Saya dengan dolvien, malah disuruh menurunkan berat badan," kata Joice sembari tertawa, yang membuat saya yang mewawancarainya jadi ikutan tertawa.

Setelah 14 hari dirawat, Joice dan Dolvien akhirnya dinyatakan sembuh total dan sudah diperbolehkan kembali kerumah, namun tetap dianjurkan untuk isolasi mandiri selama 14 hari di rumah.

" O iya, satu lagi yang lupa saya sampaikan, bahwa puji Tuhan baik keluarga saya, suami dan anak-anak, termasuk staf dikantor saat dilakukan swab karena kontak erat, hasilnya negatif semua," imbuhnya, menutup cerita.

Apa yang dialami Joice, menjadi gambaran bagi kita, bahwa Covid-19 bisa menjangkiti siapa saja, tidak pandang dia kaya dan miskin, ada jabatan atau tidak. Siapa saja bisa kena, jika lengah.

Tetap laksanakan 3 M, Memakai Masker, Mencuci Tangan dengan Sabun dan Menjaga Jarak, agar kita terhindar dari Covid-19.

(Marcel*)