Editorial Sulut News
Wednesday 25 March 2020, Wednesday, March 25, 2020 WIB
Last Updated 2020-03-25T11:34:27Z
Minahasa

Pembatasan aktivitas pasar oleh Pemkab Minahasa dianggap kurang efektif, perlu dievaluasi ulang

Suasana pasar Tondano, Rabu (25/3/2020), saat para pengunjung membludak dan tidak lagi mempedulikan sosial distancing, karena sibuk berbelanja.
ESN, Tondano - Pembatasan aktivitas Pasar Tondona dinilai kurang efektif untuk mencegah penyebaran Covid 19. Pasalnya saat pasar dibuka sesuai jadwal pada Rabu hari ini (25/3/2020), pengunjung pasar jadi membludak yang berujung terjadinya desak-desakan antar sesama pembeli.

Para pembeli tidak lagi mempedulikan himbauan pemerintah untuk selalu menjaga jarak. Yang ada dibenak para pembeli adalah bagaimana berbelanja untuk keperluan dua hari kedepan, sebelum berbelanja lagi pada hari Sabtu, saat pasar Tondano ini dibuka lagi.

Fakta ini menurut Boy Kumaunang, salah seorang warga Tondano, harus segera menjadi bahan evaluasi Pemkab Minahasa, untuk mengkaji lagi pembatasan aktivitas pasar Tondano serta pasar lainnya.

" Kalau setiap dibuka terjadi desak-desakan seperti Ini, justru akan semakin mempercepat penularan Virus Corona," ungkapnya.

Sementara itu, salah seorang tokoh kesehatan yang juga warga Tondano, Dokter Burhan mengatakan, Pemkab Minahasa harus mencarikan solusi, agar masyarakat tidak saling berdesak - desakan saat berada di dalam pasar.

" Intinya setiap pengunjung pasar harus diatur guna menghindari kontak langsung dan bisa menjaga jarak satu setengah sampai dua meter dengan pengunjung pasar lainnya," katanya.

Burhan sendiri mengaku sangat mendukung penuh kebijakan pembatasan aktifitas pasar oleh Pemkab Minahasa, karena hal itu juga sudah diberlakukan di daerah lain dan beberapa negara yang juga sudah menerapkan.

" Hanya memang harus dipikirkan cara agar tidak terjadi desak-desakan antar sesama pembeli. Ya seperti dipasang tali pembatas, serta ada petugas yang bisa mengarahkan para pembeli untuk melakukan sosial distancing," pungkasnya.

(Mrcl*)