Kapolres Bitung AKBP.F.X. Winardi Prabowo, S.I.K dalam press release yang digelar di ruangan Endra Dharmalaksana, Selasa (31/12) |
ESN, Bitung
- Sebagai bentuk Pertangungjawaban kinerja di akhir tahun, sekaligus evaluasi
untuk memperbaiki kinerja dan pelayanan kepada masyarakat, Polres Bitung
menggelar Press Release terkait hasil kinerja dan prestasi Polres Bitung
sepanjang tahun 2019 yang digelar di ruangan Endra Dharmalaksana Polres Bitung,
Selasa (31/12).
Kapolres
Bitung AKBP. F. X. Winardi Prabowo, S.I.K dalam keterangan Persnya menuturkan,
sepanjang tahun 2019, kasus kriminal di wilayah hukum Polres Bitung mengalami
kenaikan sekitar 24% atau bertambah 119 kasus, dimana di tahun 2018 terjadi kasus kriminal
sebanyak 816 kasus, dan naik menjadi 1.017 kasus di tahun 2019.
"Untuk
penyelesaian kasus mengalami kenaikan, Kasus yang berhasil diselesaikan ditahun
2018 sebanyak 608 kasus, dan tahun 2019 sebanyak 763 kasus, naik 25% yaitu 115
kasus," papar Winardi.
Winardi
menambahkan, kasus kriminal yang terjadi di tahun 2018 didominasi kasus pencurian
yang terjadi 221 kasus, dan di tahun 2019 terjadi penurunan, dan trendnya
berubah, untuk gangguan kamtibmas terbesar didominasi kasus penganiayaan yang
terjadi sebanyak 164 kasus.
"Ini
merupakan suatu pergeseran yang terjadi dengan adanya kegiatan-kegiatan kepolisian
yang dilakukan untuk peningkatan Kamtibmas," terang Kapolres.
Ditambahkan
Winardi, Untuk kriminal yang terjadi sepanjang tahun 2019, sering terjadi di
tempat pemukiman, dan didominasi terjadi antara pukul 18:00 hingga pukul 24:00.
Winardi menambahkan lagi, dari sejumlah kasus kriminal yang terjadi, Polisi
berhasil mengamankan 502 pelaku kriminal sebanyak 502 pelaku yang didominasi
berusia 18 sampai 25 tahun.
Dalam
kesempatan itu pula, Kapolres menunjukan beberapa barang bukti berupa senjata
tajam yang berhasil disita oleh Polisi, Winardi menuturkan, penyitaan sajam Ini
merupakan komitment yang diambil Polisi, mengingat salah satu tingkat tertinggi
penganiayaan yang menyebabkan luka, selalu menggunakan alat berupa senjata
tajam, yang bahkan sampai korban meninggal dunia.
"Oleh
sebab itu kami komitmen melakukan razia di tempat-tempat di seluruh kota
Bitung, terlebih khusus di tempat-tempat yang berpotensi kerawanan dalam rangka
menurunkan kasus penganiayaan yang menyebabkan luka pada orang lain bahkan
korban meninggal karena penganiayaan," jelas Winardi.
(eko)