ESN, Bitung - Untuk melestarikan budaya Nusa Utara, warga Kelurahan Gunung Woka, menggelar pesta adat Tulude, Senin (11/2), di lapangan Kelurahan Gunung Woka.
Acara adat ini, diawali dengan ibadah dilayani Pendeta Sofisiane Mewengkang Pamaruntuan STh, melalui pembacaan Alkitab, Bilangan 14: 1-10.
Dalam khotbahnya Pamuruntuan mengatakan, memasuki tahun baru memang banyak tantangan, tapi warga harus yakin dan percaya, Tuhan menyertai semua.
"Kalau kita bertumbuh dalam tangan Tuhan, pasti kita nikmati sukacita dalam iman dan Tuhan pasti menyertai dan melindungi dalam setiap rencana,"ujar Pamaruntuan.
Pemotongan 2 Kue Adat Tamo dalam acara ini, dilakukan oleh dua wanita asal Kelurahan tersebut, Gabriela Tarima dan Afnisilya Salauhiang.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Bitung, Ir Maurits Mantiri MM memberikan apresiasi atas terselenggaranya acara tersebut dan mengakui nuansa adat yang terkandung di dalamnya.
"Tulude merupakan budaya emas Nusa Utara, jangan sampai bergeser, karena Tulude mengajarkan kita saling menghormati leluhur, terutama untuk memuliakan nama Tuhan, maka diberkatilah semua orang yang mengandalkan Tuhan,"tutur Mantiri.
Sekretaris Panitia pelaksana, Sentosa Pansariang saat diwawancarai mengatakan, pesta adat Tulude rutin dilaksanakan setiap Tahun.
"Ini sebagai wujud terpeliharanya adat dan kebudayaan Nusa Utara secara turun temurun, yang diwariskan orang tua terdahulu,"ungkap Pansariang.
Acara Adat Tulude ini kemudian dilanjutkan dengan pagelaran adat menampilkan Tarian Gunde dan Salo. Hadir juga dalam acara ini, Staf ahli Walikota Give Mose, Camat Lembeh Utara, Miyer Parapaga, Kapolsek Lembeh RJ Lumandung SH, Lurah Gunung Woka James Katelang, anggota DPRD Kota Bitung, Luther Lorameng dan Victor Tatanude SH. Hadir juga para para Caleg, diantaranya, Indra Ondang, Randito Maringka, dan Nick Adicipta Lomban SE.
(eko)
