Editorial Sulut News
Friday 19 June 2015, Friday, June 19, 2015 WIB
Last Updated 2019-08-23T03:30:56Z
Kota Tomohon

Editorial : Fantastis, kini Ketua BPMS GMIM gunakan 3 Mobil Mewah

Moldiv_1434696366405

ESN - Dengan bertambahnya dua mobil jenis Toyota Chamry Hybrid dan Toyota Fortuner tipe terbaru, praktis jumlah mobil dinas mewah yang dipakai oleh Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode GMIM, Pdt HBW Sumakul saat ini telah berjumlah 3 buah.

Artinya, ini merupakan "sejarah" baru bagi BPMS GMIM dimana Ketuanya "dimanjakan" dengan 3 buah mobil mewah sekaligus. Bandingkan saat Sinode masih dipimpin oleh ketua-ketua sebelumnya yang hanya menggunakan 1 mobil.

Gaya kepemimpinan Sumakul yang oleh Bendahara Umum Sinode Recky Montong diklaim bukan gaya hedoisme melainkan sesuatu yang wajar di jaman modern ini, hingga saat ini masih menjadi sorotan utama hampir seluruh warga GMIM yang terus memperdebatkannya di media sosial Facebook.

Namun, meski mayoritas warga GMIM menolak bahkan ada yang mengecam, hingga kini para petinggi Sinode tidak bergeming sedikitpun dan masih enggan mengundang media untuk menjelaskan alasan sebenarnya mereka menambah dua buah mobil dinas mewah sekaligus.

Sebagai warga GMIM, jika ditanya bangga pasti akan menjawab ia, jika pemimpinnya tidak naik mobil usang, tua dan keropos saat menghadiri suatu kegiatan, hanya masalahnya adalah mobil lama yang digunakan sebelumnya tentu saja tidak dalam keadaan keropos,tua dan usang.

Karena mobil lama yang digunakan tersebut adalah mobil jenis Toyota Fortuner yang juga masuk dalam kategori mobil mewah yang dibeli dengan harga ratusan juta dan tidak "malu-maluin" digunakan.

Ditambah lagi, uang yang digunakan untuk membeli mobil, bukanlah uang pribadi melainkan sesuai penjelasan Bendahara Umum Sinode Recky Montong dibeli dari bunga yang berasal dari uang Sinode yang didepositokan ke Bank Sulut yang notabenenya adalah uang Jemaat GMIM.

Untuk itu, sekiranya jika ada warga GMIM yang berkesimpulan bahwa apa yang kini dipertontonkan oleh pemimpinnya tidak lebih dari gaya hedoisme semata, juga harusnya diterima oleh Sinode sebagai sebuah kritikan pedas yang harus segera dievaluasi bersama melalui Rapat BPMS GMIM.

BPMS GMIM juga harus segera menjelaskan kepada publik khususnya warga GMIM, apakah keputusan membeli dua buah mobil mewah tersebut adalah hasil keputusan bersama BPMS atau hanyalah kebijakan pribadi Bendahara Umum Recky Montong.

Karena jika hanya kebijakan pribadi dari bendahara umum Recky Montong, maka harus ada langkah kongkrit minimal dengan membatalkan atau segera melelang kedua mobil tersebut dan uangnya segera dikembalikan lagi ke kas umum Sinode untuk digunakan membantu warga jemaat kurang mampu, memberi beasiswa kepada siswa dari keluarga GMIM miskin serta kegiatan sosial lainnya yang jauh lebih bermamfaat dibandingkan dengan memberi fasilitas mewah dan berlebihan kepada Ketua Sinode.


Salam,

Redaksi