Editorial Sulut News
Sunday 4 April 2021, Sunday, April 04, 2021 WIB
Last Updated 2021-04-05T05:24:54Z
Bitung

Pupuk Budaya Gotong Royong, Maurits-Hengky Turun Langsung Dalam Kerja Bakti Massal

Wali Kota Bitung Ir.Maurits Mantiri dan Wakil Wali Kota Bitung Hengky Honandar turun langsung dalam Kerja bakti massal, Senin (05/04/2021)


ESN, Bitung - Guna mengembangkan perilaku hidup bersih dalam rutinitas pekerjaan sehari-hari dan budaya gotong royong di tengah-tengah masyarakat, Wali Kota Bitung Ir. Maurits Mantiri menginstruksikan kepada seluruh jajaran di Pemkot Bitung untuk melaksanakan kerja bakti. 

Hal itu menjadi salah satu bukti bahwa kebersihan lingkungan menjadi salah satu fokus pemerintahan Maurits Mantiri dan Hengky Honandar. Terlihat dua pemimpin ini turun langsung dalam giat kerja bakti tersebut, dari batas kota hingga depan Secata B, Senin (05/04).

Usai pelaksanaan kerja bakti tersebut, Mantiri memberikan penjelasan bahwa program bersih-bersih itu ditujukan untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan hidup.

"Kami berharap dengan kerja bakti ini bisa memunculkan semangat gotong-royong kepada kita semua. Kita bisa semakin peduli pada lingkungan dan terus melestarikannya," kata Mantiri.

Hal senada juga disampaikan Wakil Wali Kota Bitung Hengky Honandar. Menurut dia, meski terkesan sepele, manfaat dari gotong royong menjaga kebersihan lingkungan sangat besar.

"Yang pertama tentu membuat lingkungan jadi sehat sehingga bisa mencegah penyebaran berbagai jenis penyakit. Tapi selain itu manfaat dari gotong-royong juga untuk memupuk kebersamaan. Kita bisa menjaga hal itu dan pada gilirannya memberi dampak positif terhadap kehidupan bermasyarakat," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Bitung, Sadat Minabari, juga turut berbicara. Ia menyatakan jika kerja bakti itu juga sebagai bentuk pencegahan resiko bencana.

"Dengan rutin membersihkan sampah maka kita bisa meminimalisir potensi bencana. Karena seperti yang sering terjadi, banjir di Bitung kerap disebabkan oleh terganggunya drainase akibat penumpukan sampah," katanya.

Sadat turut menyampaikan imbauan terkait penanganan sampah. Beberapa hal yang harus diperhatikan terdiri dari penggunaan wadah yang hanya sekali pakai, pemisahan sampah organik dan non organik, waktu pembuangan sampah yang berlaku dari pukul 18.00 WITA-06.00 WITA, menghindari munculnya lokasi baru pembuangan sampah, serta menghindari pembuangan sampah bersifat spesifik atau luar biasa, semisal puing-puing bangunan, pecahan kaca dan potongan pohon.

Pelaksanaan kerja bakti dimaksud dilakukan di seluruh wilayah di Kota Bitung. Tak hanya jajaran pemerintah, unsur Forkopimda serta TNI/Polri ikut ambil bagian di dalamnya. (eko)