George Carbela Mokoagow (kana) bersama kuasa hukumnya, Marshall Tambajong, S.H (kiri) |
ESN, Bitung - Berawal adanya kepercayaan, pengusaha
asal Surabaya George Carbela Mokoagow menjalin kerjasama dengan RT alias
Reynald untuk menjadi suplayer arang di salah satu perusahaan di Surabaya, dan
berani mengikatkan diri dalam MOU yang dibuat bulan Agustus 2020, tahun lalu.
Hal itu diungkapkan kuasa hukum George Carbela Mokoagow,
Marshall Tambajong, S.H. kepada media ini, Kamis (25/03). Marshall menuturkan,
bahwa bisnis yang dijalani client-nya bersama Reynald diawali dengan nominal mulai
angka 50 juta. Tahap per tahap uang di transfer, dengan catatan barang sudah
tersedia, hingga melanjutkan transaksi lebih besar untuk pembelian 3 kontener
arang.
“Transaksi terakhir nominal 480 juta untuk pembelian 3
kontener arang tempurung. Sebelumnya berjalan baik, karena nominal kecil,
ketika dia meminta nominal yang lebih besar diangka empat ratusan, di situlah
mulai ada masalah. Dari jadwal kapal tanggal 18 november kita sudah melunasi
pembayaran arang dan kita tambah lagi 150 juta untuk pembeliaan
berikutnya.harusnya tanggal 20 november 2020, barang sudah dikirim,” terang
Marshall.
Marshall menambahkan, dari keterangan client-nya,
menduga bahwa pengalihan dari depo spill ke depo Temas agar Reynald bisa
menguasai barang. Pasalnya waktu pengiriman menggunakan jasa depo spill,
pengiriman berjalan lancar karena pemesan jasa langsung dari pihaknya sendiri,
namun setelah dialihkan ke Temas, pihak Reynallah yang memesan jasa, sehingga
Reynal bisa menguasai barang.
Marshall juga menuturkan bahwa client-nya pernah
mempercayakan perkara ini kepada seorang pengacara sebelum dirinya menanganinya,
namun sudah 3 bulan lebih perkara tidak jalan, dan akhirnya dirinya
dipercayakan George Carbela Mokoagow sebagai kuasa hukumnya.
Ditambahkan lagi, kata Marshall, saat ini client-nya
melalui pihak kepolisian telah menyampaikan etikad baik untuk memberikan
kesempatan kepada terlapor ‘RT’ sampai tanggal 29 Maret 2021 agar mengganti
uang yang telah dikirimkan oleh pelapor melalui tiga rekening kepada rekening
RT untuk keperluan pembelian arang batok kelapa dengan total kurang lebih 480
juta, serta kerugian yang ditimbulkan akibat perbuatan ‘RT’ sebesar 6 %
perbulan dari kerugian yang timbul terhitung dari bulan November 2020 hingga
Maret 2021.
“Permintaan client, kalau Reynal tidak mau berdamai dan
mengganti kerugian, kita akan lanjut perkaranya, hari kamis pekan depan akan dilaksanakan
gelar perkara, kita bersifat profesional aja, kalau memang harus dumas, kita
akan dumas agar kita bisa mendapatkan titik terang, karena sudah 3 bulan lebih
perkara ini tidak jalan,” terang Marshal. (eko)