Razia LPG oleh Pemerintah Kota Bitung di salah satu rumah makan di kota Bitung |
ESN, Bitung - Pemerintah Kota Bitung bersama
Pertamina kembali melakukan razia LPG bersubsidi, Kamis (19/11), dimana dalam
razia sebelumnya yang lakukan pemerintah Kota Bitung berhasil menemukan puluhan
tabung LPG bersubsidi digunakan rumah makan skala besar.
Tim razia terdiri dari Bagian Perekonomian,
Satpol PP, Dinas Kominfo, Dinas Perdagangan, Dinas Penanam Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu, Bagian Perekonomian, Bagian SDA dan PT Pertamina serta 3
agen LPG diketuai Kabag Perekonomian, Rolien Dipan. Ketiga agen yang ikut
masing-masing Kawan Gas Sejati, Elanithy Mitr Gas dan Hasindo Kawan Gas.
Dari razia ini berhasil ditindak antara
lain rumah makan Padang Raya Pariawan di bilangan Pakadoodan ditemukan 12
tabung LPG 3 kg. Sementara di Rumah
Makan Padang Raya di bilangan Winenet ditemukan 6 tabung LPG 3,3 kg dan disita
dengan pengganti 2 tabung LPG 5,5 kg bright gas. Tabung-tabung tersebut disita
dan diganti dengan 4 tabung bright gas 5,5 kg. Di Rumah Makan Rusni ditemukan 2
tabung LPG 3 kg. Kedua tabung tersebut ditambah uang tuni Rp50.000 ditukar
dengan 1 tabung LPG 5,5 kg bright gas.
Sedangkan di beberapa rumah makan skal
besar lainnya, ditemukan sudah menggunakan LPG non subsidi. Di antaranya, Rumah
Makan KMP di bilangan Pakadoodan dan Rumah Makan Rindu Malam (Coto Makassar
Udin) di pusat Kota Bitung. Kedua rumah makan yang cukup terkenal di Bitung ini
sudah menggunakan LPG 5,5 kg non subsidi.
Menurut, Kabag Perekonomian, razia seperti
ini akan terus dilakukan, karena masyarakat terus mengeluh atas kelangkaan LPG
3kg bersubsidi. Apalagi menjelang hari raya keagamaan di bulan Desember nanti. “Diharapkan
seluruh pelaku usaha non UKM akan
berhenti menggunakan LPG bersubsidi,”kata Dipan.
Sementara Kabid Prasarana dan Sarana, Fonda
Orah yang mewakili Dinas Kominfo mengatakan, sangat mengapresiasi para pelaku
usaha yang sangat kooperatif dengan razia ini. “Tidak ada perlawanan sama
sekali,”kata Orah. (eko)