Editorial Sulut News
Wednesday 30 October 2019, Wednesday, October 30, 2019 WIB
Last Updated 2019-10-31T02:13:00Z
Hukrim

Abg 14 tahun ditemukan tewas tergantung di Sarani Matani, Polisi curiga "penyebab lain" dari kematian korban.

Korban JEP (14) saat ditemukan tewas tergantung dirumah opa dan omanya di  Desa Sarani Matani  Kecamatan Tombariri, Rabu (30/10/2019)

ESN, Tombariri - JEP (14), bocah ABG asal Desa Sarani Matani jaga 6 Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa, Rabu (30/10/2019), ditemukan tewas tergantung di rumah opa dan omanya di desa yang sama.

Korban sendiri ditemukan pertama kali oleh opa dan oma korban yakni Vecky Bastian (41) dan Deitje Emor (50), Rabu (30/10/2019) sekitar pukul 16.00 Wita.

Saat ditemukan kondisi korban tergantung di seutas tali nilon, tidak menggunakan baju dan hanya menggunakan celana pendek warna biru serta sendal jepit warna merah muda. Kemudian tali yang terikat di lehernya dilapisi dengan baju kaos warna merah muda.

Sebelum ditemukan, korban sempat bekerja bersama dengan opa dan omanya ditempat pengasapan (fufu) kelapa, yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari rumah lokasi tempat kejadian.

Di ceritakan opa korban, Vecky Bastian, saat tengah bekerja dengannya, dia kemudian menyuruh korban untuk pergi ke rumah untuk menampung air hujan, beberapa saat kemudian, korban kembali dalam kondisi basah kuyup.

Melihat korban sudah basah, Vecky kemudian menyuruh korban kembali kerumah untuk ganti baju sekaligus mengunci pintu rumah. Namun saat itulah korban tidak kembali lagi ke tempat fufu kelapa dan belakangan ditemukan sudah tewas tergantung.

Kapolsek Tombariri Iptu James Rama membenarkan peristiwa ini. Dia mengatakan penyebab korban meninggal apakah melakukan gantung diri atau tidak, sementara didalami pihaknya.

" Saat ditemukan hidung korban mengeluarkan darah, dan tanda - tanda orang gantung diri tidak ditemukan seperti lidah tidak menjulur dan tidak mengeluarkan air kecil atau air besar. Kemudian kondisi korban tergantung namun kakinya menyentuh tanah," ujar Kapolsek.

Meski demikian, Kapolsek membenarkan jika saat ditemukan, didekat jasad korban juga ditemukan buku yang didalamnya ada tulisan, yang diduga ditulis korban yang berbunyi " Selamat Tinggal Semuanya Saya Ucapkan. Dari : Jun "

" Semua kita akan selidiki, dan hasilnya nanti baru bisa diketahui sesudah korban di otopsi," pungkasnya.

(Mrcl*)