ESN - Aktifitas pengeboran sumur panas bumi yang dilakukan oleh Pertamina Geotermal Energi (PGE) Lahendong di lokasi sumur LHD 2 kelurahan Tumatantang I Kecamatan Tomohon Selatan mulai menimbulkan masalah.
Pasalnya berdasarkan pengakuan Jotje Montolalu (41) warga Tumatantang I, ribuan ikan peliharaannya mati mendadak diduga karena dicemari limbah hasil pengeboran sumur.
Bahkan tidak hanya ikan, tanaman padi miliknya juga mati."ikan nila ada sekitar 10.000 ekor, ikan mas 5000 ekor dan tanaman padi sekitar setengah hektar," ujar Montolalu.
Lanjut dia, yang menjadi penyebab kejadian yang terjadi sekitar sebulan yang lalu ini karena diduga bak penampungan limbah milik PGE bocor, sehingga air limbah merembes ke kolam ikan termasuk lahan padi miliknya.
"Rembesan air limbah yang masuk itu berwarna putih kental dan baunya mirip telur busuk," ujarnya lagi.
Lanjut dia, masalah ini sudah dilaporkan ke pihak PGE melalui lurah Tumatantang I Alex Telah, dan pihaknya sudah diberi tahu bahwa pihak Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Tomohon sudah melakukan investigasi dengan mengambil sampel.
Sementara itu, Lurah Tumatantang I Alex Telah saat dikonfirmasi membenarkan terjadinya kejadian ini. "Saya sudah menyampaikan surat ke PGE termasuk BLH namun haslnya belum saya peroleh," ungkap Tela.

(Foto: Korban dugaan pencemaran Jotje Montolalu)
(Marcel)
Pasalnya berdasarkan pengakuan Jotje Montolalu (41) warga Tumatantang I, ribuan ikan peliharaannya mati mendadak diduga karena dicemari limbah hasil pengeboran sumur.
Bahkan tidak hanya ikan, tanaman padi miliknya juga mati."ikan nila ada sekitar 10.000 ekor, ikan mas 5000 ekor dan tanaman padi sekitar setengah hektar," ujar Montolalu.
Lanjut dia, yang menjadi penyebab kejadian yang terjadi sekitar sebulan yang lalu ini karena diduga bak penampungan limbah milik PGE bocor, sehingga air limbah merembes ke kolam ikan termasuk lahan padi miliknya.
"Rembesan air limbah yang masuk itu berwarna putih kental dan baunya mirip telur busuk," ujarnya lagi.
Lanjut dia, masalah ini sudah dilaporkan ke pihak PGE melalui lurah Tumatantang I Alex Telah, dan pihaknya sudah diberi tahu bahwa pihak Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Tomohon sudah melakukan investigasi dengan mengambil sampel.
Sementara itu, Lurah Tumatantang I Alex Telah saat dikonfirmasi membenarkan terjadinya kejadian ini. "Saya sudah menyampaikan surat ke PGE termasuk BLH namun haslnya belum saya peroleh," ungkap Tela.

(Foto: Korban dugaan pencemaran Jotje Montolalu)
(Marcel)