Editorial Sulut News
Thursday 13 August 2015, Thursday, August 13, 2015 WIB
Last Updated 2019-08-23T03:31:00Z
Kota Tomohon

Kementrian ESDM surati Pemkot Tomohon tentang sosialisasi ancaman letusan Gunung Lokon

ESN - Gunung Lokon di Kota Tomohon yang terletak di posisi Geografi pada
121’30” Lintang Utara dan 124,47’30 Bujur Timur dengan tinggi puncaknya sekitar 1579 m di atas permukaan laut dengan tingkat aktivitas kegiatan gunung lokon siaga sejak 24 Juli 2011 pukul 22:00 wita.

Dengan kondisi pada tanggal 6-7 Agustus 2015 mengalami beberapa kali gempa vulkanik dalam dengan amplitude maksimum 11-40 mm dengan lama gempa 5-13 detik dan tremor. Selanjutnya untuk kategori ancaman bahaya saat ini adalah berpotensi terjadinya letusan magmatic disertai oleh lontaran material pijar berukuran lapilli sampai bongkah dan hujan abu tebal dengan atau tanpa diikuti aliran awan panas letusan secara tiba-tiba.

"Oleh karena itu bila awan panas terjadi maka masyarakat di alur sungai pasahapan agar mewaspadai awan panas itu," ungkap kepala Badan Geologi Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi E. Prasodjo.

Lanjut dia, berdasarkan hasil evaluasi tingkat ancaman yaitu lontaran material pijar terjadi dalam radius 2 km dari pusat erupsi di kawah tompaluan, hujan abu lebat terjadi dalam radius 2,5 km dari pusat erupsi di kawah
Tompaluan, Hujan abu jatuh tergantung pada kecepatan dan arah angin pada kejadian erupsi.

Kesimpulan dari hasil pengamatan yaitu potensi terjadinya erupsi masih ada namun tak dapat di ketahui kapan dan seberapa besar intensitasnya. Ancaman bahaya erupsi gunung lokon saat ini berupa abu vulkanik yang menyebar dan tergantung arah serta kecepatan angin.

Kemudian berdasarkan hasil pengamatan visual dan kegempaan sertapotensi ancaman letusan gunung lokon hingga tanggal 7 Agustus 2015 hingga pukul 06.00 wita, tingkat aktivitas Gunung Lokon adalah Siaga (level III).

"Sosialisasi tentang ancaman bahaya letusan gunung lokon secara intensif, terus dilakukan agar masyarakat memahaminya, dan jika terjadi perubahan penurunan/peningkatan aktivitas vulkanik gunung lokon secara signifikan, maka kegiatannya dapat diturunkan/dinaikkan sesuai dengan tingkat ancaman," ujar Prasodjo.

Selanjutnya dalam surat yang berasal dari Kementrian ESDM direkomendasikan sehubungan dengan tingkat aktivitas siaga yaitu :
- Masyarakat dan wisatawan untuk tidak mendekati dan melakukan
aktivitas dalam radius 2,5 km dari kawah tompaluan (Pusat Kegiatan)
- Dalam rangka kesiapan menghadapi ancaman bahaya letusan gunung lokon
bagi penduduk yang bertempat tinggal di Kelurahan Kinilow I agar
melengkapi diri dengan peralatan komunikasi dan alat-alat peringatan
dini manual seperti pengeras suara, lonceng dan lain-lain.
- Mewaspadai terjadinya lahar pada sungai yang berhulu dari puncak gunung lokon
- Jika terjadi hujan abu, masyarakt untuk diam di dalam rumah dan
apabila berada di luar rumah disarankan menggunakan masker dan
kacamata.
- Jika ancaman erupsi gunung lokon meluas, rekomendasi tersebut di
atas akan di tinjau kembali.
- Masyarakat agar tetap tenang dan mengikuti arahan pemerintah kota
serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya
- Pusat Vulkanologi dan mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi akan
selalu berkoordinasi dengan BNPB, BPBD Provinsi Sulawesi Utara dan
Satlak Penanggulangan Setempat dan memberikan informasi tentang gunung
lokon.
- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tomohon harap melakukan
sosialisasi kepada masyarakat agar siap siaga mengantisipasi jika
terjadi erupsi gunung lokon secara tiba-tiba.
- Pemerintah Kota senantiasa berkordinasi dengan Pos Pengamanan Gunung Lokon (no.Telp (0431-351076) di Kelurahan Kakaskasen atau Badan
Geologi Bandung.

(Marcel)