Editorial Sulut News
Thursday 2 January 2020, Thursday, January 02, 2020 WIB
Last Updated 2020-01-06T16:46:53Z
BitungPariwisata

Angkat Budaya Nusa Utara, Petrus Tuange Bersama Warga Madidir Ure Mabaris Keliling "Kampung"

Petrus Simon Tuange bersama warga Madidir Ure Mabaris keliling "kampung", Kamis (02/01/2020)

ESN, Bitung - Sebagai ungkapan syukur sekaligus mengangkat dan melestarikan budaya Nusa Utara di kota Bitung, ratusan warga kelurahan madidir ure melakukan Mabaris mengelilingi kampung, Kamis (02/01/2020).

Dari pantauan media ini, ratusan warga Nusa Utara yang tinggal di Madidir Ure dan sekitarnya terlihat antusias dengan pelaksanaan Mabaris tersebut, yang memang baru pertama kali dilaksanakan di Kelurahan Madidir Ure.

Sebelum mabaris dijalankan, Peteus Simon Tuange selaku yang dituakan dan penggagas mabaris tersebut mengatakan, kegiatan delaksanakan semata-mata sebagai bentuk syukur pergantian tahun sekaligus melestarikan budaya Nusa Utara.

"Kalau di Talaud Mabaris biasa dilakukan saat pergantian tahun, dan kegiatan ini murni untuk mensyukuri anugerah Tuhan sekaligus melestarikan budaya Nusa Utara, tidak ada embel-embel apapun, apalagi politik," tutur Tuange.

Tuange juga berpesan kepada peserta Mabaris, kiranya tetap teratur selama prosesi Mabaris berjalan, agar tetap tertib dan tidak mengganggu pengguna jalan lainnya.

Sementara Aldo Ratungalo yang juga turut menggagas kegiatan tersebut menuturkan, Mabaris adalah kebiasaan masyarakat Nusa utara yang biasanya dilaksanakan sejak tanggal 26 desember hingga tanggal 05 januari.

"Ini adalah awal. Memang untuk memulai ini sangat susah. Jadi tahun depan akan kita gelar lebih lengkap. Sebab kalau di Talaud, tarian Mabaris ini mulai dilakukan setiap tanggal 26 Desember hingga 5 Januari. Apalagi dibeberapa wilayah di Kota Bitung seperti di Manembo-nembo Bawah, Pinokalan. Biasanya menggelar kegiatan serupa. Kita berharap tahun depan kegiatan ini bisa lebih meriah lagi," kata Ratungalo yang juga Ketua DPRD Bitung.

Adapun Mabaris dilaksanakan mengambil rute dari lorong Virgo menuju patung Cakalang, dan masuk ke area PT.Sari Cakalang hingga kembali finish di lorong Virgo.


Seperti diketahui, Mabaris adalah salah satu tradisi masyarakat Kabupaten Kepulauan Talaud, yaitu berbaris dan menari dengan iringan musik sambil mengelilingi desa (kampung).

Tradisi Mabaris biasanya digelar saat perayaan hari besar seperti Natal, Tahun Baru dan Kunci Tahun. Mabaris juga merupakan satu bentuk syukur masyarakat kepada yang Maha Kuasa. Mabaris’sa, Mabaric’ca, Mabare, Mabaris, dan Mabari merupakan penyebutan nama tradisi ini. Perbedaan penyebutan ini didasari oleh dialek masing-masing tempat.


Dalam prosesi ini, masyarakat yang memenuhi jalanan membentuk dua barisan memanjang dan menari dengan irama serentak berdasarkan aba-aba yang di berikan oleh pemimpin barisan. Anak-anak dan orang tua semuanya membaur dalam barisan yang ada.

(eko)