Kapthenpurek dan P |
ESN,
Entertainment - Ketika seorang wanita Flores NTT memasuki gerbang pernikahan,
wanita tersebut harus melewati tahap yang dinamakan pertunangan yang ditandai
dengan pertukaran cincin. Setelah itu, pihak wanita mulai menentukan 'Belis' apa yang akan menjadi tanggung
jawab keluarga laki-laki.
Di
Flores 'Belis' mengandung arti atau
lebih dikenal dengan istilah 'Mas Kawin' dalam pernikahan suku-suku di Flores,
dimana hal itu merupakan suatu budaya turun temurun yang sudah diwariskan nenek
moyang sejak jaman dahulu.
'Belis' wajib
biasanya berupa, gading gajah, kuda, emas, hasil alam dan sejumlah uang.
Setelah itu, keluarga dari pihak wanita akan membalas belis tersebut dengan
kain tenun (sarung), babi, beras, dan makanan-makanan.
Dalam
budaya Maumere (salah satu kabupaten di Flores), seorang wanita dihargai dari 'Belis' yang diberikan dari sang lelaki.
Besarnya 'Belis' biasanya ditentukan
dari jenjang pendidikan sang wanita, kedudukan wanita dalam keluarga, latar
belakang keluarga wanita dan lain-lain.
Kapthenpurek
penyanyi asal Flores ini mencoba mengangkat tradisi tersebut melalui sebuah
lagu yang bertajuk 'Belis Mahal' (Kaka Main Salah) yang berkolaborasi dengan
pelantun lagu 'kaka Enda' Putry Pasanea.
Menurut
Kapthenpurek dan Silet Open Up selaku pencipta lagu tersebut, menjelaskan bahwa
pembuatan single ini terinspirasi dari kehidupan sehari-hari masyarakat di NTT
yang sudah turun temurun melestarikan budaya Belis itu sendiri.
"Di
jaman yang semakin modern ini harga Belis kian melonjak, pasalnya jika wanita
yang ingin di lamar tersebut berpendidikan tinggi dan berasal dari keluarga
terpandang, maka harga 'Belis' yang ditentukan akan semakin mahal," jelas Kapthenpurek
Via WhatsApp kepada media ini, Kamis (14/11).
Kapthenpurek
menambahkan, sebagai contoh, seorang wanita asli Flores yang berpendidikan
tinggi, dari keluarga terpandang, biasanya 'Belis' yang diminta lebih tinggi
dari wanita yang hanya lulusan SMA.
"Belis
yang diajukan oleh pihak wanita, kemudian akan ditawar oleh perwakilan dari
pihak lelaki yang biasa disebut delegasi adat," tambahnya.
Kapthenpurek
sendiri merupakan anak asal Lembata, bagian paling Timur dari Pulau Flores NTT
yang saat ini sedang melanjutkan study di kota Makassar. Ditanya soal kenapa
memilih Putry Pasanea untuk berkolaborasi dalam single ini, Kapthen mentuturkan
bahwa Putry Pasanea sendiri sudah di kenal sampai ke seluruh pelosok Indonesia
karna single Kaka Enda yang Viral, dan di sukai semua kalangan.
"Bagi
saya Kaka Putry punya ciri khas tersendiri dalam membawakan lagu-lagu santai
seperti ini, dan saya juga yakin lagu Belish Mahal ( Kaka Main Salah ) ini bisa
di sukai semua orang mengikuti jejak lagu Kaka Enda yang sudah sangat Viral,"
Jelas kapthenpurek.
Sementara
terpisah, Putry Pasanea saat dihubungi media ini mengaku sangat antusias
berkolaborasi dengan Kapthenpurek yang merupakan salah satu personil dari grup
LHC Makassar yang sudah cukup di kenal khalayak luas dengan single hitznya 'Pantun
Rakat'.
"Saya
sangat senang dan bersemangat ketika di tawarkan berkolaborasi dengan
Kapthenpurek, kapthen itu sangat berbakat, karena dia cipta lagu sendiri, bikin
musik sendiri, rapp sendiri, bahkan dia juga punya suara yang bagus, yaa bisa
di bilang paket lengkaplah " ungkap Putry.
Putry
juga berharap, kiranya di single terbaru ini, Ia dan Kapthenpurek bisa
memberikan warna di blantika musik Indonesia Timur. "Semoga single terbaru
dari kami ini bisa semakin memberikan warna di belantika Musik Indonesia Timur
" harapan Putry.
(eko)