Ketua Dekranasda Kota Bitung Ny.Khouni Lomban Rawung saat menghadiri Rakernas Dekranasda di Kementerian Pertahanan, Selasa (10/09) |
ESN, Bitung - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah
(Dekranasda) Kota Bitung Dra. Khouni Lomban Rawung, M.Si bersama Wakil Ketua
Dekranasda Sulut dr.Kartika Devi Kandouw-Tanos dan para ketua serta pengurus
Dekranasda kabupaten/kota se Sulut mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas)
Dekranas tahun 2019 dengan tema “Bekerja Dengan Hati Untuk Memajukan Kerajinan
Indonesia” di Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Selasa, (10/9).
Kegiatan ini dibuka
langsung oleh Ketua Umum Dekranas ibu Mufidah Jusuf Kalla serta dihadiri
Presiden ke - 5 RI ibu Megawati Soekarno Putri, ibu Erny Tjahjo Kumolo serta
Menhan RI Ryamizard Ryacudu didampingi Ibu Nora Ryamizard Ryacudu selaku tuan
rumah. Kegiatan ini digelar selama satu hari. Dan pada hari berikutnya 11 s/d 15
september 2019 juga akan dilangsungkan Pameran Karya Nusantara (Kriyanusa)
tahun 2019 di Balai Kartini Jakarta.
Ketua Dekranasda Kota Bitung mengatakan bahwa Rakernas ini
dipandang perlu karena dapat memberi masukan dan metode dalam pembinaan
kerajinan di desa serta kelurahan di daerah."Melalui pertemuan ini dapat
kita singkronkan antara program pusat dan daerah, semoga para pengrajin
khususnya di Bitung dapat bersaing dipasaran," ujar Rawung
“Dekranas merupakan lembaga mitra pemerintah khususnya dalam
membina dan mengembangkan produk kerajinan yang bernilai budaya menjadi produk
bernilai ekonomi, yang dapat mengangkat harkat dan martabat perajin Indonesia.
Hasil Perajin saat ini telah menjadi salah satu penyumbang perekonomian dari
sektor ekonomi kreatif, fashion dan kuliner,” jelas Rawung mengutip
sambutan ketua umum dekranas.
Untuk itu diperlukan upaya nyata untuk mendorong pengrajin
agar dapat bersaing di pasar global. Peran Dekranas dan Dekranasda sangat
diperlukan terutama dalam penigkatan kompetensi sumber daya manusia perajin
serta progam pembinaan yang tepat sehingga pada gilirannya dapat menghasilkan
produk kerajianan yang kreatif, berkualitas berbasis tradisi dan warisan budaya
yang menguasai pasar dalam negeri dan internasional.
Pada kesempatan tersebut para peserta juga mengikuti
pencerahan tentang Hak Kekayaan Intelektual” oleh Presiden ke-5 RI Megawati
Soekarnoputri yang menjelaskan akan pentingnya hak paten masuk dalam sebuah
ilmu yaitu hak kekayaan intelektual. Pada prinsipnya hak paten akan bisa
dilakukan secara lokal dan internasional. Sebaiknya produk-produk dipatenkan
dari hulu ke hilir untuk menghindari pemalsuan produk.
(eko)