Editorial Sulut News
Tuesday 10 September 2019, Tuesday, September 10, 2019 WIB
Last Updated 2019-09-10T11:59:17Z
Bitung

Rawung Hadiri Rakernas Dekranas 2019

Ketua Dekranasda Kota Bitung Ny.Khouni Lomban Rawung saat menghadiri Rakernas Dekranasda di Kementerian Pertahanan, Selasa (10/09)

ESN, Bitung - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Bitung Dra. Khouni Lomban Rawung, M.Si bersama Wakil Ketua Dekranasda Sulut dr.Kartika Devi Kandouw-Tanos dan para ketua serta pengurus Dekranasda kabupaten/kota se Sulut mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Dekranas tahun 2019 dengan tema “Bekerja Dengan Hati Untuk Memajukan Kerajinan Indonesia” di Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Selasa, (10/9).

Kegiatan ini  dibuka langsung oleh Ketua Umum Dekranas ibu Mufidah Jusuf Kalla serta dihadiri Presiden ke - 5 RI ibu Megawati Soekarno Putri, ibu Erny Tjahjo Kumolo serta Menhan RI Ryamizard Ryacudu didampingi Ibu Nora Ryamizard Ryacudu selaku tuan rumah. Kegiatan ini digelar selama satu hari. Dan pada hari berikutnya 11 s/d 15 september 2019 juga akan dilangsungkan Pameran Karya Nusantara (Kriyanusa) tahun 2019 di Balai Kartini Jakarta.

Ketua Dekranasda Kota Bitung mengatakan bahwa Rakernas ini dipandang perlu karena dapat memberi masukan dan metode dalam pembinaan kerajinan di desa serta kelurahan di daerah."Melalui pertemuan ini dapat kita singkronkan antara program pusat dan daerah, semoga para pengrajin khususnya di Bitung dapat bersaing dipasaran," ujar Rawung

“Dekranas merupakan lembaga mitra pemerintah khususnya dalam membina dan mengembangkan produk kerajinan yang bernilai budaya menjadi produk bernilai ekonomi, yang dapat mengangkat harkat dan martabat perajin Indonesia. Hasil Perajin saat ini telah menjadi salah satu penyumbang perekonomian dari sektor ekonomi kreatif, fashion dan kuliner,” jelas Rawung mengutip sambutan ketua umum dekranas.

Untuk itu diperlukan upaya nyata untuk mendorong pengrajin agar dapat bersaing di pasar global. Peran Dekranas dan Dekranasda sangat diperlukan terutama dalam penigkatan kompetensi sumber daya manusia perajin serta progam pembinaan yang tepat sehingga pada gilirannya dapat menghasilkan produk kerajianan yang kreatif, berkualitas berbasis tradisi dan warisan budaya yang menguasai pasar dalam negeri dan internasional.

Pada kesempatan tersebut para peserta juga mengikuti pencerahan tentang Hak Kekayaan Intelektual” oleh Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri yang menjelaskan akan pentingnya hak paten masuk dalam sebuah ilmu yaitu hak kekayaan intelektual. Pada prinsipnya hak paten akan bisa dilakukan secara lokal dan internasional. Sebaiknya produk-produk dipatenkan dari hulu ke hilir untuk menghindari pemalsuan produk.

(eko)